Saturday, August 11, 2012

Tekuk 9 Pemain Napoli, Juventus Rebut Piala Super Italia

Juventus berhasil merebut gelar pertamanya musim ini dengan menjuarai Piala Super Italia setelah mengalahkan Napoli dengan skor 4-2 setelah melalui babak perpanjangan waktu dalam pertandingan yang berlangsung di stadion Bird Nest, Beijing, China. Gelar ini sendiri membuktikan bahwa Juventus tetap tangguh walaupun tidak didampingi oleh pelatih mereka, Antonio Conte yang sedang menjalani masa hukuman 10 bulan akibat kasus scommesepoli dan posisinya digantikan sementara oleh Massimo Carrera.

Pertandingan sendiri berjalan keras dan sengit. 15 menit pertama pertandingan, nyaris tidak ada peluang berarti yang diciptakan kedua tim yang memakai pola 3-5-2. Bola banyak bergulir di lapangan tengah. Tembakan Marchisio di menit 15 memanfaatkan kerjasama dengan Asamoah dan Pirlo masih bisa diblok pemain belakang Napoli. Tendangan Hamsik di menit ke 19 pun masih melebar. Hingga akhirnya pada menit ke 26, memanfaatkan gagalnya jebakan offside yang diterapkan oleh Juventus, Cavani menerima bola terobosan dari tengah lapangan dan lolos sendirian hingga tinggal berhadapan dengan Buffon. Meskipun Buffon sempat mematahkan pergerakan Cavani namun bola kembali dikuasai Cavani dan tendangannya berhasil membuat Napoli unggul 1-0.

Tertinggal 1-0, Juventus mencoba menyerang, namun kurangnya fokus lini belakang membuat mereka nyaris kebobolan kembali di menit ke 31 yang berawal dari kesalahan Asamoah dalam melakukan lemparan ke dalam. Bola lemparannya malah mendarat di kaki Cavani dan dioperkan pada Pandev sayang tendangan Pandev masih tepat dalam tangkapan Buffon. Namun di menit ke 37, berawal dari serangan balik, umpan silang Vidal dari sayap kanan dimanfaatkan oleh Asamoah dengan tendangan first time kaki kiri dan menghasilkan gol cantik sekaligus menyamakan kedudukan 1-1. Setelah gol itu, Juventus terus menguasai penguasaan bola, namun Napoli yang bermain efektif dan mengandalkan serangan balik berhasil unggul 2-1 melalui gol Pandev yang memanfaatkan blunder Bonucci. Pandev yang tinggal berhadapan dengan Buffon men-chip bola melewati jangkauan Buffon meskipun Bonucci mencoba menghadangnya. Babak pertama Napoli unggul 2-1.

Babak kedua Juventus memasukkan Vucinic untuk menggantikan Matri yang tidak maksimal di babak pertama. Baru beberapa menit bermain, tendangan Vucinic nyaris saja membobol gawang De Sanctis, sayang masih mengenai mistar gawang. Tendangan bebas Pirlo di menit ke 53 pun masih bisa diblok oleh De Sanctis. Napoli juga sesekali mengancam melalui agresivitas Cavani, sayang 2 peluang yang diperolehnya masih melebar. Di menit ke 57 lagi-lagi Vucinic yang sudah one on one dengan De Sanctis belum bisa menjebol gawang Napoli, tendangannya masih bisa diblok De Sanctis. Juventus terus membombardir Napoli, namun peluang-peluang yang didapat dari tendangan bebas Pirlo maupun tembakan Giovinco masih belum menemui sasaran

Akhirnya di menit ke 70, berawal dari pelanggaran Fernandez terhadap Vucinic di kotak penalti, Juventus mendapatkan penalti dan Vidal berhasil mengeksekusi tendangan penalti untuk menyamakan kedudukan 2-2. Setelah kedudukan 2-2, pertandingan makin memanas, sempat terlihat beberapa kali pemain dari kedua tim bersitegang hingga harus dipisahkan wasit dan puncaknya di menit ke 83, Pandev menerima kartu merah karena dianggap berkata kasar pada hakim garis. Tidak hanya itu, di menit ke 90, Zuniga pun menerima kartu merah setelah menerima akumulasi kartu kuning. Di mana kartu kuning pertama ia dapatkan setelah bersitegang dengan Lichsteiner dan kartu kuning kedua didapat setelah melanggar Giovinco. Melakukan protes berlebihan, pelatih Walter Mazzari pun dikartu merah oleh wasit. Akhir babak kedua skor 2-2 dan pertandingan dilanjutkan ke perpanjangan waktu.

Babak perpanjangan waktu berjalan kurang seimbang, Napoli yang bermain hanya 9 orang ditambah tanpa Mazzari yang dikartu merah kewalahan menghadapi serangan-serangan Juventus, hingga akhirnya di menit ke 97, berawal dari tendangan bebas Pirlo dari sisi kanan salah diantisipasi oleh Maggio sehingga sundulannya malah merobek gawang sendiri, Juventus berbalik unggul 3-2. Unggul 3-2, Juventus agak menurunkan tempo. Meskipun begitu, Juventus sendiri berhasil menambah gol melalui Vucinic. Berawal dari umpan cantik Asamoah, bola kemudian diteruskan oleh Marchisio pada Vucinic yang berdiri bebas di kotak penalti, tanpa kesulitan berarti, Vucinic mencetak gol untuk membawa Juventus unggul 4-2. Unggul jumlah pemain dan skor membuat Juventus makin menurunkan tempo, Napoli sesekali mencoba menyerang melalui Cavani yang bermain dengan determinasi tinggi, namun karena kalah jumlah pemain, serangan Napoli mudah dipatahkan. Hingga perpanjangan waktu berakhir skor bertahan 4-2 dan Juventus berhasil meraih gelar Piala Super Italia yang mereka persembahkan untuk Antonio Conte yang terkena hukuman 10 bulan.


Thursday, February 9, 2012

review semifinal coppa italia leg 1 AC Milan vs Juventus 1-2

Laga semifinal leg pertama antara AC Milan melawan Juventus berlangsung seru sejak menit-menit awal. Kedua tim silih berganti melakukan serangan. Meskipun kedua tim tidak memainkan tim terbaik mereka, namun pertandingan sengit tetap terjadi di San Siro tadi malam.

Juventus yang memainkan 3 rekrutan anyar mereka sebagai starter yaitu Martin Caceres, Simone Padoin dan Marco Borriello lebih banyak menekan AC Milan meskipun mereka bermain sebagai tim tamu. Serangan balik cepat yang digalang oleh Emanuele Giaccherini cs mampu menyulitkan barisan tengah AC Milan yang dihuni oleh Massimo Ambrosini, Clarence Seedorf dan Mark van Bommel yang cukup kesulitan dalam meladeni kecepatan para gelandang Juventus. Sayang, belum padunya duet Alessandro Del Piero dan Marco Borriello membuat serangan mereka sering terhenti di kotak pinalti AC Milan yang dikawal Philippe Mexes dan Thiago Silva.

Peluang pertama AC Milan sendiri berasal dari tembakan Seedorf di menit ke 10, sayang tembakannya masih melenceng. 5 menit kemudian giliran El Shaarawy yang mempunyai peluang, namun lagi-lagi melebar. Tidak mau terus-terusan diserang, selanjutnya giliran Juventus yang konsisten menekan AC Milan. Dimulai dari heading Bonucci di menit 19 memanfaatkan sepak pojok namun masih melebar. Lalu Estigarribia yang mempunyai 2 peluang emas di menit ke 22 dan 30, tetapi kedua tembakannya belum menemui sasaran. Selang beberapa saat kemudian, tembakan jarak jauh Giaccherini yang membentur salah satu pemain AC Milan masih mampu ditepis Amelia.

AC Milan sendiri di babak pertama ini nampak kesulitan menembus tembok rapat Juventus, di mana pemain tengah mereka hanya mampu menahan bola. Marking ketat Chiellini pada Zlatan, tackling-tackling menawan Barzagli yang mampu membaca permainan dan arah bola, serta permainan tanpa kompromi Bonucci membuat serangan AC Milan mudah dipatahkan. Tercatat hanya 3 shoot yang diperoleh AC Milan di babak pertama dengan tidak satupun yang mengarah ke gawang. Sedangkan Juventus sendiri melakukan 5 percobaan shooting dengan hanya 1 yang mengarah ke gawang.

Babak kedua berjalan lebih seru. Baru 5 menit berjalan, Juventus langsung menggebrak dengan tembakan jarak jauh Del Piero, sayang masih jauh dari sasaran. 3 menit berselang, berawal dari umpan terobosan Del Piero, Padoin yang hendak menerima bola bertabrakan dengan Thiago Silva sehingga bola dishoot oleh Borriello, meskipun tembakan Borriello masih mampu diblok oleh Amelia, namun bola liar berhasil disambar oleh Caceres untuk mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk Juventus. Ini juga merupakan gol pertama Caceres musim ini setelah didatangkan kembali dari Sevilla.

Tak mau kalah, AC Milan balik menekan, 1 menit kemudian mereka mendapat peluang emas dari tendangan bebas Ibrahimovic, sayang bola masih bisa diblok oleh Storari. Menit ke 58, giliran van Bommel yang mendapat peluang, namun tendangannya melebar. Akhirnya di menit ke 63, berawal dari crossing Antonini dari sisi kiri, bola berhasil diheading oleh Ambrosini. Mendapat umpan heading dari Ambrosini, El Sharaawy yang tidak terkontrol langsung menembak bola ke pojok kiri gawang Juventus dan mengubah kedudukan menjadi imbang 1-1.

Di menit ke 69 sebenarnya AC Milan mendapatkan peluang memperbesar kedudukan. Namun sayang, gol yang dicetak Ibrahimovic dianulir wasit karena sebelumnya dia melakukan handsball. Beberapa menit berselang, Ibrahimovic kembali mendapat peluang, aksi solonya berhasil mengacak-acak pertahanan Juventus, namun sayang tembakannya berhasil diblok oleh Chiellini.

Setelah silih ganti melakukan serangan, di menit ke 83 diawali oleh pergerakan Giaccherini dari sisi kiri, kemudian dia melakukan crossing yang berhasil dihalau oleh Ambrosini. Namun bola mentah berhasil dikuasai oleh Caceres, dan dengan sekali kontrol, Caceres melakukan tembakan dari luar kotak pinalti dan bola pun bersarang di kanan gawang Amelia. Gol cantik dari Caceres sekaligus gol keduanya di pertandingan ini.

Tak mau kalah di kandang sendiri, di sisa waktu AC Milan terus melakukan serangan, diantaranya tembakan El Sharaawy di menit-menit akhir yang masih melenceng. Namun hingga peluit akhir dibunyikan, skor tetap 2-1 untuk keunggulan Juventus. Skor ini sekaligus mempertahankan dominasi Juventus atas AC Milan musim ini di mana mereka memenangkan 2 pertemuan. Sekaligus skor ini menjadi keuntungan untuk Juventus karena leg kedua akan dimainkan di Juventus Arena sehingga peluang mereka lolos ke final lebih besar.

Wednesday, February 8, 2012

preview semifinal coppa italia leg 1 AC Milan vs Juventus

Dua tim favorit kuat untuk meraih scudetto musim ini, AC Milan dan Juventus akan saling berhadapan di semifinal Coppa Italia yang pada leg pertama ini akan digelar di stadion San Siro malam nanti. Meskipun hanya berhadapan di pentas kelas dua di Italia ini, namun kedua tim pasti akan menampilkan permainan terbaiknya untuk melaju ke babak final.

AC Milan yang bermain lebih dahulu di kandang berada dalam kondisi yang kurang kondusif, di mana pada 2 pertandingan terakhir, mereka tidak sanggup mencetak gol. Yaitu ketika takluk dari Lazio 0-2 di pekan ke 21 Serie A dan ketika mereka ditahan imbang Napoli 0-0 akhir pekan kemarin. Padahal, mereka merupakan tim dengan serangan terbaik di Serie A di mana mereka telah mencetak 43 gol dari 22 penampilan mereka.

Sementara Juventus sendiri masih mempertahankan rekor tidak terkalahkan mereka. Meskipun begitu, mereka tidak mampu meraih hasil maksimal ketika berhadapan dengan Siena akhir pekan lalu. Hasil imbang 0-0 yang mereka dapatkan di kandang sendiri tentu membuat Antonio Conte kecewa dan tidak ingin meraih hasil serupa saat menghadapi AC Milan malam nanti.

Dalam pertandingan ini, AC Milan tidak dapat diperkuat gelandang andalan mereka, Antonio Nocerino yang menjalani sanksi akibat akumulasi kartu. Sebaliknya, di kubu Juventus tidak ada pemain yang menjalani sanksi. Namun kedua tim diperkirakan akan merotasi pemain mereka dalam laga semifinal seperti yang mereka lakukan dalam laga perempat final. AC Milan memakai tim lapis kedua saat menekuk Lazio, Juventus pun melakukan hal yang sama saat melibas AS Roma.

Khusus untuk AC Milan, sistem rotasi ini wajib mereka lakukan untuk menghadapi jadwal yang sangat padat, di mana setelah melawan Juventus, akhir pekan nanti mereka akan menghadapi Udinese di Friuli dalam lanjutan pekan ke 23 Serie A dan pekan depan mereka akan menghadapi Arsenal dalam lanjutan babak 16 besar Liga Champions. Karena Zlatan Ibrahimovic tidak dapat diturunkan saat melawan Udinese karena skorsing yang ia terima, maka Allegri dapat menurunkan Zlatan dalam duel melawan Juventus.

Juventus sendiri diperkirakan akan menurunkan 2 pemain anyar mereka yaitu Martin Caceres dan Simone Padoin. Mereka akan bahu membahu bersama pemain-pemain yang tampil baik saat mengalahkan AS Roma di babak perempat final seperti Emanuele Giaccherini dan Alessandro Del Piero. Tim lapis kedua Juventus yang jarang mendapatkan kesempatan tampil di Serie A pasti akan membuktikan bahwa mereka punya kualitas yang tidak kalah dengan the winning team Antonio Conte yang lebih sering diturunkan di Serie A sehingga mereka dipastikan tampil habis-habisan.

Duel seru antara tim paling produktif melawan tim dengan pertahanan terkuat dipastikan akan terjadi di San Siro nanti malam. Kedua tim dipastikan akan berjuang keras untuk merebut tiket ke final.

Prakiraan formasi

AC Milan (4-3-1-2) : Amelia ; Abate, Mexes, Silva, Mesbah ; Ambrosini, Van Bommel, Seedorf ; Emanuelson ; Zlatan, El Shaarawy

Juventus (4-4-2) : Storari ; Caceres, Barzagli, Chiellini, De Ceglie ; Padoin, Pirlo, Marrone, Giaccherini ; Del Piero, Borriello

Sunday, February 5, 2012

preview Serie A giornata 22 juventus vs siena

Setelah ditundanya pertandingan melawan Parma tengah pekan lalu, akhir pekan ini Juventus akan menghadapi Siena dalam lanjutan Serie A pekan ke 22 di Juventus Arena. Meskipun pelatih Antonio Conte mengaku kecewa dengan ditundanya pertandingan melawan Parma, namun hal tersebut memberikan keuntungan bagi Juventus dengan bertambahnya waktu istirahat bagi mereka. Apalagi melawan Siena, kondisi Lichsteiner dan Vidal yang mengalami kelelahan pasca pertandingan ketat melawan Udinese akhir pekan lalu sudah fit sehingga bisa diturunkan.

Hal serupa juga dialami oleh Siena di mana giornata 21 yang seharusnya mereka jalankan dengan melawan Catania pun ditunda dikarenakan cuaca buruk. Oleh karena itu, Siena harus berupaya keras mencuri angka di Juventus Arena untuk menjaga posisi mereka di klasemen guna menjauhi zona degradasi. Siena sendiri sekarang berada di posisi 17 atau satu strip di atas zona degradasi. Meskipun begitu, Mattia Destro cs mempunyai modal bagus di kala bertemu dengan tim-tim besar. Lazio bisa mereka taklukkan 4-0 dan terakhir mereka menahan imbang Napoli 1-1. Sayang, keduanya dilakukan di kandang mereka sendiri, dan pertandingan tandang terakhir mereka dibekuk 3-1 oleh Parma.

Melihat fakta yang ada, jelas Juventus sangat diunggulkan dalam pertandingan kali ini. Apalagi 2 pemain baru mereka yaitu bek Martin Caceres dan gelandang serba bisa Simone Padoin sudah bisa diturunkan. Namun, Juventus sebaiknya tidak meremehkan Siena. Di pertemuan pertama mereka hanya bisa menang 1-0 setelah sebelumnya kesulitan mencetak gol. Oleh karena itu, Alessandro Matri yang menjadi pemain terbaik bulan Januari pilihan fans harus mempertahankan peformanya sebagai goal getter Juventus.

Di pertandingan kali ini, sepertinya Juventus akan memakai sistem rotasi di mana pada tengah pekan nanti mereka akan berhadapan dengan AC Milan dalam lanjutan semifinal Coppa Italia di San Siro sehingga mungkin beberapa pemain seperti Lichsteiner, Vidal dan Vucinic akan disimpan guna menghadapi AC Milan yang pasti lebih tangguh dari Siena. Namun sekali lagi, Juventus tidak boleh lengah karena AC Milan sendiri pada giornata 22 ini akan menghadapi Napoli, sehingga poin penuh wajib diraih Marchisio cs guna menjaga jarak dengan AC Milan. Apalagi di bulan Februari ini, jadwal AC Milan lebih berat dari Juventus ditambah lagi dengan dimulainya kembali babak 16 besar Liga Champions membuat kesempatan ini wajib dimaksimalkan Juventus untuk memperlebar jarak dengan AC Milan.

Apakah Juventus mampu mengalahkan Siena dan mengokohkan diri mereka sebagai capolista? Atau Juventus kembali harus mengalami kehilangan angka saat menghadapi tim yang seharusnya bisa mereka kalahkan secara mudah?

Prakiraan formasi

Juventus (4-3-3) : Buffon ; Caceres, Barzagli, Bonucci, Chiellini, Marchisio, Pirlo, Padoin ; Pepe, Matri, Giaccherini

Siena (4-4-2) : Pegolo; Terzi, Del Grosso, Vitiello, Rossettini; Vergassola, Brienza, Gazzi, De Agostino; Destro, Calaio

Tuesday, January 31, 2012

preview Serie A giornata 21 parma vs juventus

Setelah menaklukkan Udinese dengan duel sengit yang berakhir 2-1 di Juventus Arena akhir pekan kemarin, Juventus harus melawan tim yang selama ini menjadi batu sandungan, yaitu Parma di Ennio Tardini nanti malam waktu setempat dalam lanjutan serie A giornata ke 21.

Juventus pasti ingin mempertahankan rekor positifnya sejak awal tahun yang hanya kehilangan angka saat imbang melawan Cagliari. Sisanya, mereka memenangkan semua pertandingan baik di lanjutan serie A maupun di Coppa Italia. Lecce, Atalanta, AS Roma dan terakhir Udinese mampu mereka taklukkan.

Selain itu, Juventus juga harus mempertahankan rekor positif tersebut untuk menjaga jarak dengan AC Milan yang hanya terpaut 1 poin di bawah mereka. Apalagi, AC Milan akan menghadapi lawan berat, yaitu Lazio di Olimpico Roma, saat ini Lazio sendiri berada di posisi ke 4. Oleh karena itu, Juventus wajib meraih 3 poin guna menjaga posisi mereka sebagai capolista.

Parma sendiri tidak boleh dianggap enteng, meskipun di pertemuan pertama di Juventus Arena mereka kalah dengan skor telak 1-4, dan peforma mereka masih naik turun sehingga posisi mereka pun tertahan di papan tengah, namun mereka kerap menyulitkan Juventus, musim lalu pun mereka bisa mengalahkan Juventus dengan skor 4-1 di kandang Juventus.

Untuk menghadapi pertandingan ini sendiri, Parma tentunya mengandalkan Sebastian Giovinco. Pemain satu ini selain merupakan playmaker dan pemain andalan dari Parma, dia juga merupakan pemain "buangan" dari Juventus sehingga ingin membuktikan pada mantan klubnya bahwa Juventus melakukan keputusan salah dengan membuangnya. Giovinco sendiri kerap mencetak gol saat melawan Juventus.

Lini belakang Juventus yang digalang Chiellini cs tentunya harus mewaspadai pergerakan Giovinco, karena seringkali permainan Parma tidak berkembang jika Giovinco bisa dihentikan. Namun Juventus juga tidak boleh lengah karena selama ini Juventus malah sering kehilangan poin saat melawan tim-tim papan tengah.

Dalam pertandingan ini, Juventus diperkirakan akan memakai sistem rotasi di mana akhir pekan mereka akan menghadapi Siena dan minggu depan mereka akan menghadapi laga berat melawan AC Milan di San Siro dalam semifinal Coppa Italia. Stephan Lichsteiner yang mengalami sedikit cedera saat lawan Udinese sehingga dia harus digantikan di menit-menit akhir pertandingan diperkirakan akan diistirahatkan. Selain itu, Mirko Vucinic pun masih cedera dan Martin Caceres belum bisa ditampilkan.

Apakah Juventus mampu melanjutkan tren positif mereka dengan mengalahkan Parma di kandangnya? Atau justru Giovinco cs. mampu mencuri poin atau bahkan memberikan kekalahan pertama Juventus musim ini?

Prakiraan formasi

Parma (3-4-2-1) : Mirante ; Zaccardo,Palletta, Lucarelli ; Vailani, Galloppa, Marrone, Gobbi ; Biabiany, Giovinco ; Floccari

Juventus (3-5-2) : Buffon ; Barzagli, Bonucci, Chiellini ; Pepe, Marchisio, Pirlo, Vidal, Giaccherini; Quagliarella, Matri