Sunday, April 24, 2011

Mempromosikan Indonesia Melalui Media Sosial


Masih ingat dengan kejadian ini?


Konser Justin Bieber di Indonesia

Atau yang ini?



Konser 2PM di Indonesia

Jika melihat lagi foto pertama, dari mana kalian mengenal orang tersebut? Televisi? Koran? Majalah? Pasti sebagian besar dari kalian menjawab tahu dari media sosial seperti facebook, twitter atau malah youtube bukan? Kalian juga pasti tahu, bukan, kenapa dia bisa setenar saat ini dan bagaimana cara dia mendapatkan banyak fans? Ya, dari media sosial.

Saat ini, media sosial, memang popularitasnya di Indonesia makin menanjak. Sebagai tolak ukurnya saja, di daerah perkotaan, siapa sih yang tidak punya akun media sosial seperti facebook, twitter, setidaknya alamat email, karena salah satu syarat untuk membuat akun media sosial adalah mempunyai alamat email. Lalu, apakah media sosial hanya dipakai oleh kalangan remaja? Jawabannya tidak. Media sosial kini telah menjamah semua kalangan di Indonesia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

Budaya kekeluargaan dan kebersamaan di Indonesia mungkin banyak mempengaruhi pesatnya perkembangan pemakai media sosial di sini, di mana seperti yang kita tahu, dengan adanya media sosial, jarak dan waktu yang merupakan hambatan dasar bagi manusia untuk berinteraksi dapat dihilangkan. Selain dapat membina hubungan dengan orang yang sudah dikenal, media sosial pun berfungsi untuk membangun relasi dengan orang-orang baru, melalui dunia maya tentunya.

Namun, faktanya sekarang media sosial bukan hanya sebagai media untuk mencari dan membina relasi, media sosial sekarang juga bisa sebagai media promosi. Sebagai contohnya foto yang kedua. Mungkin beberapa tahun yang lalu sebelum mewabahnya media sosial, kita masih seperti katak dalam tempurung. Tidak begitu tahu apa yang terjadi di luar sana. Seperti foto yang kedua, kita pasti tidak tahu siapa mereka. Namun dengan adanya media sosial, kita jadi tahu mereka itu siapa. Lalu, kenapa mereka bisa datang ke Indonesia, bukankah syarat dasar bagi promotor untuk mendatangkan artis luar adalah artis tersebut mempunyai banyak penggemar di Indonesia? Tentu mereka sudah mempertimbangkan hal tersebut, namun pertanyaannya, bagaimana bisa dalam waktu relatif cepat artis di foto kedua tersebut mempunyai penggemar yang banyak di Indonesia? Jawabannya lagi-lagi karena media sosial.

Secara singkat, satu orang saja pengguna media sosial yang menggemari artis tersebut, memberitahu dan mempengaruhi orang lain sesama pengguna media sosial. Seperti efek arisan berantai, tapi pastinya lebih cepat karena dalam media sosial kita tidak dituntut untuk bertemu secara langsung untuk berinteraksi. Dan hasilnya dalam waktu singkat, penggemar artis tersebut membludak dan mampu mempengaruhi promotor untuk mendatangkan mereka ke Indonesia. Selain mempengaruhi promotor, pastinya banyaknya penggemar di Indonesia membuat artis tersebut merasa antusias dan berminat untuk datang dan tampil di sini.

Dari fakta di atas saja, kita sudah dapat membayangkan betapa kuatnya pengaruh media sosial di Indonesia. Jangankan untuk menambah relasi, untuk mengumpulkan orang banyak dan membuat petisi untuk mendatangkan artis luar negeri pun bukan hal yang sulit, mengingat pengguna media sosial di Indonesia sangat banyak. Berdasarkan situs ini Indonesia merupakan urutan pertama pengguna twitter pertama di Asia per akhir 2009 mengalahkan Negara lain yang penduduknya lebih banyak dari Indonesia seperti China dan India. Dalam pengguna facebook pun, Indonesia menempati urutan ke- 7 di dunia per Juli 2009 berdasarkan data dari facebook yang bisa dilihat di sini .

Dengan antusiasme penduduk Indonesia yang sangat tinggi terhadap media sosial, seharusnya hal tersebut bisa dimanfaatkan secara positif. Tetapi yang terjadi saat ini, media sosial seakan menjadi bumerang bagi penggunanya. Salah satu contohnya penyebaran informasi. Seringkali, informasi yang tersebar di media sosial merupakan informasi yang kurang penting.


Berapa banyak dari pengguna media sosial yang tahu mengenai kelanjutan kejadian ini?






Dan berapa banyak dari pengguna media sosial yang kenal dia dan apa yang membuatnya terkenal?

Bukankah seharusnya kita, sebagai rakyat Indonesia lebih peduli terhadap foto pertama dibandingkan foto kedua? Mengapa informasi di media sosial lebih banyak membicarakan foto kedua?
Dari fenomena kedua foto di atas, timbul satu pertanyaan, apakah dengan banyaknya pengguna media sosial di Indonesia merupakan satu prestasi, satu potensi atau sekedar data statistik belaka? Jika melalui media sosial mampu mendatangkan artis luar ke Indonesia, mengapa tidak menjadikan media sosial sebagai media untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia, sebagai media promosi bahwa Indonesia itu bukan hanya sebuah Negara yang ada dalam peta dunia.

Bukankah sekarang kita, sebagai rakyat Indonesia tengah resah dengan pengakuan Negara tetangga atas budaya kita? Mengapa tidak kita jadikan media sosial untuk ajang promosi dan ajang pembuktian bahwa memang itu budaya kita, bukan budaya mereka? Selain budaya, media sosial pun bisa menjadi media untuk mempromosikan produk asli Indonesia, melalui forum jual beli kaskus, yang sekarang merupakan situs terpopuler dunia peringkat ke 422 per 1 April 2011 versi Google AdPlanner. Sumber :
http://www.google.com/adplanner/static/top1000/#.


Oleh karena itu, antusiasme penduduk Indonesia dalam menggunakan media sosial seharusnya menjadi potensi yang dapat dimaksimalkan, bukan hanya sekedar data statistik sehingga penggunaan media sosial dapat dimaksimalkan untuk mempromosikan Indonesia di mata dunia.


Adryansyah. Management 2008