Thursday, January 26, 2012

Strategi Transfer Musim Dingin Juventus 2011-2012


Juventus mengawali tahun 2012 dengan prestasi yang memuaskan, bertengger sebagai capolista hingga pekan ke 19 Serie A sekaligus menjadikan mereka sebagai juara tengah musim, selain itu, prestasi tersebut mereka raih tanpa mengalami kekalahan sekalipun. Di coppa Italia sendiri, mereka berhasil melaju ke babak semifinal setelah mengalahkan Bologna 2-1 melalui perpanjangan waktu di babak 16 besar dan menaklukkan AS Roma dengan skor 3-0 di babak perempat final. Lawan yang menanti Juventus di babak semifinal nanti adalah pemenang antara Lazio vs AC Milan.

Sebagai salah satu langkah untuk menghadapi persaingan paruh kedua Serie A yang pastinya akan semakin sengit karena klub-klub lain pun pastinya mengincar posisi capolista Juventus dan sangat ingin menodai rekor tak terkalahkan Juventus, maka Juventus memulai aksi mereka di bursa transfer musim dingin untuk memperkuat skuad mereka dengan beberapa pemain baru.

Namun karena jendela transfer musim dingin yang lebih singkat daripada musim panas, ditambah lagi dengan skuad yang sudah padu, menjadikan Juventus dan kebanyakan klub lain hanya merekrut beberapa pemain untuk melengkapi skuad yang sudah ada. Merekrut terlalu banyak pemain hanya akan merusak ritme dan keseimbangan tim.

Rekrutan pertama Juventus di bursa transfer musim dingin adalah Marco Borriello




Pasti banyak pengamat sepakbola apalagi fans Juventus yang heran akan keputusan klub untuk mendatangkan Borriello. Namun berdasarkan pengamatan saya, ada 2 hal yang mungkin menjadi alasan Juventus mendatangkan Borriello.

1. Kurang produktifnya striker yang mereka punyai.
Hingga pekan ke 16 sebelum bursa transfer musim dingin dibuka, duet striker utama Juventus hanya menghasilkan 8 gol (Matri 6 gol dan Vucinic 2 gol). Jumlah yang sangat minim untuk ukuran striker yang bermain di klub sebesar Juventus. Dan jumlah itupun kalah jika dibandingkan dengan top skorer di klub pesaing Juventus dalam memperebutkan scudetto musim ini di mana Ibrahimovic dari AC Milan dan Di Natale dari Udinese bahkan bersaing di perebutan gelar top skorer.

Hal ini sungguh merupakan pemandangan yang aneh di mana Juventus mempunyai tujuh striker. Yaitu Matri, Vucinic, Quagliarella, Del Piero, Iaquinta, Toni dan Amauri. Matri terlalu malas sebagai striker, Vucinic lebih berperan sebagai breaker, di mana dia lebih sering memberikan assist, selain itu dia belum beradaptasi secara maksimal di Juventus sehingga dia terlihat sering menyia-nyiakan peluang, Quagliarella lebih fokus pada pemulihan cederanya, Del Piero terlalu tua meskipun secara teknik dan mental mungkin ia masih striker terbaik Juventus, sementara 3 nama lain tidak masuk ke dalam rencana Conte. Amauri bahkan telah dijual ke Fiorentina.


2. Faktor harga
Dengan singkatnya jendela transfer musim dingin membuat Juventus sulit untuk menggaet nama besar untuk mereka rekrut, mungkin di bursa transfer musim dingin tahun lalu ada 2 nama di liga Inggris yang menghebohkan saat itu, yaitu transfer Fernando Torres dan Edin Dzeko. Namun kedua pemain tersebut didatangkan dengan harga yang selangit.

Juventus sudah mengeluarkan segelontor uang untuk merombak tim mereka musim panas lalu, sungguh bukan tindakan bijak jika mereka mengeluarkan banyak dana untuk merekrut satu nama untuk direkrut. Beppe Marotta sebagai direktur transfer pasti sudah mengerti akan hal itu. Oleh sebab itu, bukan perkara mudah baginya untuk mencari striker berkualitas dengan harga murah dan proses tidak berbelit-belit.

Dan akhirnya, nama Borriello lah yang dipilih setelah berkonsultasi dengan Conte dan management tentunya, Borriello direkrut dengan status pinjaman, dengan kompensasi hanya 500rb euro dan proses yang lancar dikarenakan posisi Borriello di AS Roma yang saat itu juga jarang ditampilkan oleh pelatih Luis Enrique.

Rekrutan kedua Juventus adalah Martin Caceres



Sama dengan Marco Borriello, Martin Caceres pun didatangkan dengan status pinjaman dari Sevilla dengan kompensasi 1,5 juta euro. Dibalik kedatangannya, sebenarnya ada pemain lain yang masuk dalam buruan Juventus yaitu Freddy Guarin, gelandang asal Kolombia yang bermain untuk Porto.

Ada beberapa hal menurut saya yang membuat Juventus lebih memilih merekrut Martin Caceres di bursa transfer musim dingin ini dibandingkan Freddy Guarin. Meskipun rumor yang beredar menyebutkan keduanya ingin membela Juventus. Namun, Juventus tidak mungkin merekrut keduanya sekaligus dikarenakan kebijakan di Serie A yang membatasi pembelian maksimal 2 pemain non UE yang berasal dari klub di luar serie A dalam satu musim. Satu jatah sudah diambil oleh Arturo Vidal asal Chile yang direkrut di awal musim dari Bayer Leverkusen. Sehingga mau tidak mau, Juventus harus merekrut salah satu diantara Caceres atau Guarin di bursa transfer musim ini. Berikut beberapa alasan Juventus lebih memilih Caceres :

1. Faktor kebutuhan
Posisi defender di Juventus musim ini sangat rawan, hanya ada Lichsteiner, Barzagli, Bonucci, Chiellini dan De Ceglie yang bergantian dipercaya Conte untuk mengisi pos defender. Motta dan Grosso tidak masuk ke dalam rencana Conte. Apalagi Sorensen sudah dibeli setengah kepemilikannya oleh Bologna dan memperkuat klub tersebut hingga akhir musim. Jumlah ini tentunya sangat sedikit, apalagi jika ada defender yang cedera atau bermain buruk, sangat sulit mencari penggantinya, oleh sebab itu, Juventus lebih memilih Caceres yang bisa bermain di semua posisi di lini belakang, mulai dari bek tengah, kanan, kiri hingga sweeper. Sehingga Caceres diharapkan mampu menutupi kekurangan pemain Juventus di lini belakang.

Sementara di lini tengah sendiri, kombinasi MVP (Marchisio, Vidal, Pirlo) sangat tidak tergantikan, bahkan Pazienza yang menjadi back up mereka sangat jarang diberikan kesempatan tampil. Jika merekrut Guarin mungkin akan menambah variasi lini tengah Juventus, namun resikonya adalah keseimbangan lini tengah yang sudah pas dengan kombinasi tersebut bisa terganggu, apalagi Marrone sudah mulai sering diberikan kesempatan tampil dan permainannya juga tidak mengecewakan. Sehingga untuk lini tengah, dirasa belum terlalu urgent untuk merekrut pemain baru di bursa transfer musim dingin ini.

2. Faktor adaptasi
Caceres sudah pernah memperkuat Juventus di musim 2009-2010 dengan status pinjaman dari Barcelona. Saat itu, dia bermain sebanyak 13 kali dan mencetak 1 gol. Tentunya kembali ke Juventus setelah hengkang 1,5 musim bukan waktu yang lama untuk beradaptasi ulang dengan lingkungan di Juventus. Lain halnya dengan Guarin yang sama sekali belum pernah bermain di Serie A sehingga beresiko akan menghabiskan banyak waktu untuk dia beradaptasi dan bukan tidak mungkin nasibnya akan seperti Eljero Elia yang sebenarnya pemain muda bertalenta namun lebih banyak menghabiskan waktu di bench karena belum bisa beradaptasi sepenuhnya dengan iklim di Serie A.

3. Faktor harga
Ya, lagi-lagi faktor harga. Beppe Marotta hampir semua pembeliannya dilakukan dengan pinjaman lalu dipermanenkan, atau pembelian langsung namun dengan metode cicilan. Kebijakan yang cerdas sebenarnya jika dihubungkan dengan kondisi perekonomian negara-negara di Eropa saat ini. Dengan meminjam pemain, klub hanya membayar sedikit kompensasi, dan jika pemain tidak mampu berkontribusi maksimal, klub tinggal memulangkannya di akhir musim dan tidak mengalami kerugian yang krusial. Bayangkan jika klub langsung membeli pemain, apalagi dengan banderol tinggi, jika pemain tidak mampu berkontribusi maksimal, klub jugalah yang akan merugi. Juventus tentu tidak ingin mengulangi kejadian saat mereka merekrut Amauri dan Felipe Melo dengan harga tinggi namun tidak mampu berkontribusi maksimal.

Juventus tentu telah mempertimbangkan hal tersebut, apalagi Guarin tidak diberi opsi peminjaman oleh Porto sehingga untuk merekrutnya harus dengan pembelian langsung. Mungkin Guarin lebih cocok untuk memperkuat Juventus di musim panas. Namun, jendela transfer musim dingin sendiri belum ditutup, masih banyak strategi Juventus yang bisa kita simak, dan sekarang sebaiknya kita dukung dan saksikan saja apakah 2 pemain rekrutan baru Juventus ini mampu memberikan yang terbaik di sisa musim.

No comments:

Post a Comment